Dari : DM
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Saya suda menikah selama 7 tahun & dikarunia 2 org putra.namun dulu kami menikah krn kecelakaan.saya menentang ibu saya yang tidak setuju & sekarang ketidaksetujuan nya terjawab. Rumah tangga saya tidak pernah rukun.kami sama2 egois. Selalu saja ada pertengkaran antara kami.
kami sudah pernah 2x berpisah namun rujuk lagi krn banyak janji dia yang saya pegang.tapi tdk satu pun yang ditepati.malah perubahan dia hanya bertahan sebentar.
sekarang, kami sudah berpisah selama 1 tahun.pisah rumah namun dia suka dtg sebentar u/melihat anak2. Saya bersikukuh minta cerai tapi dia tetap menolak. belum lagi ibu saya sangat tidak suka dengan sikap2 dia krn diapun kurang respect&menghormati ibu saya. Saya anak satu-satunya&kedua orang tua saya pun telah lama berpisah.saya merasa punya tanggung jawab yang besar kepada ibu saya.apalagi menginat saya dulu telah durhaka dengan menikahi dia dlm keadaan hamil&lari dari rumah.saya merasa sangat berdosa&dinatui perasaan bahwa yang saya alami saat ini adalah karma.
Saya benar2 bingung.dia tetap tidak mau cerai pdhal sudah saya kemukakan semua. Mohon pak ustadz membantu saya memberikan masukan sebagai pencerahan karena saya tidak tahu lagi haris bersikap bagaimana.
Mohon dikirim balasan ke alamat email saya.
Wasalam
Dijawab oleh Al Ustadz Qomar ZA, Lc
Bismillahirrohmanirrohim, alhamdulillah wassholatu wassalamu ala Rasulillah wa ba’du,
Bila seorang suami tidak melakukan kewajibannya, atau istri sangat benci terhadap suami sehingga tidak mungkin lagi membangun rumah tangga bersamanya maka saat itu diperbolehkan untuk melakukan khulu’, yaitu membatalkan pernikahan, caranya, istri meminta kepada suami untuk membatalkan pernikahan mereka, dan istri mengembalikan maharnya kepada suami. Tentunya proses ini lebih baik ditempuh secara resmi, misalnya di KUA.
Pernah terjadi di zaman Nabi hal yang semacam ini, sebagaimana dalam hadits berikut ini
sumber : http://tashfiyah.net/2010/12/ingin-berpisah-dengan-suami
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Saya suda menikah selama 7 tahun & dikarunia 2 org putra.namun dulu kami menikah krn kecelakaan.saya menentang ibu saya yang tidak setuju & sekarang ketidaksetujuan nya terjawab. Rumah tangga saya tidak pernah rukun.kami sama2 egois. Selalu saja ada pertengkaran antara kami.
kami sudah pernah 2x berpisah namun rujuk lagi krn banyak janji dia yang saya pegang.tapi tdk satu pun yang ditepati.malah perubahan dia hanya bertahan sebentar.
sekarang, kami sudah berpisah selama 1 tahun.pisah rumah namun dia suka dtg sebentar u/melihat anak2. Saya bersikukuh minta cerai tapi dia tetap menolak. belum lagi ibu saya sangat tidak suka dengan sikap2 dia krn diapun kurang respect&menghormati ibu saya. Saya anak satu-satunya&kedua orang tua saya pun telah lama berpisah.saya merasa punya tanggung jawab yang besar kepada ibu saya.apalagi menginat saya dulu telah durhaka dengan menikahi dia dlm keadaan hamil&lari dari rumah.saya merasa sangat berdosa&dinatui perasaan bahwa yang saya alami saat ini adalah karma.
Saya benar2 bingung.dia tetap tidak mau cerai pdhal sudah saya kemukakan semua. Mohon pak ustadz membantu saya memberikan masukan sebagai pencerahan karena saya tidak tahu lagi haris bersikap bagaimana.
Mohon dikirim balasan ke alamat email saya.
Wasalam
Dijawab oleh Al Ustadz Qomar ZA, Lc
Bismillahirrohmanirrohim, alhamdulillah wassholatu wassalamu ala Rasulillah wa ba’du,
Bila seorang suami tidak melakukan kewajibannya, atau istri sangat benci terhadap suami sehingga tidak mungkin lagi membangun rumah tangga bersamanya maka saat itu diperbolehkan untuk melakukan khulu’, yaitu membatalkan pernikahan, caranya, istri meminta kepada suami untuk membatalkan pernikahan mereka, dan istri mengembalikan maharnya kepada suami. Tentunya proses ini lebih baik ditempuh secara resmi, misalnya di KUA.
Pernah terjadi di zaman Nabi hal yang semacam ini, sebagaimana dalam hadits berikut ini
???? ????? ???????? .????? ????????? ??????? ???? ?????? ?????? ?????????? – ??? ???? ???? ???? – ????????? ??? ??????? ??????? ??????? ???? ?????? ??? ???????? ???????? ??? ?????? ????? ????? ? ?????????? ???????? ????????? ??? ??????????? . ??????? ??????? ??????? – ??? ???? ???? ???? – « ???????????? ???????? ??????????? » . ??????? ?????? . ????? ??????? ??????? – ??? ???? ???? ???? – « ??????? ???????????? ???????????? ??????????? »
Dari Ibnu Abbas bahwa Istri Tsabit bin
Qois datang kepada Nabi shallahu ‘alai wa sallam maka dia mengatakan:
‘Wahai Rasulullah Tsabit bin Qois, saya tidak mencelanya dalam hal
akhlak dan agama akan tetapi saya tidak suka kekafiran setelah
keislaman’. Maka Rasulullah shallahu ‘alai wa sallam mengatakan; ‘Apakah
kamu mau mengembalikan ladangnya (yaitu maharnya)’. Maka ia menjawab:
‘Iya’. Maka Nabi shallahu ‘alai wa sallam katakan (kepada Tsabit)
‘Terimalah ladang itu dan ceraikanlah’. [Shahih HR Al Bukhori:5273]
Kekafiran yang di maksud adalah akhlak
kekafiran setelah masuk Islam. Dikarenakan ia sangat benci terhadap
Tsabit dan khawatir berat akan melanggar aturan agama dalam hidup
berumah tangga dengannya.
Akan tetapi bila tidak ada alasan yang dibenarkan oleh syariat, lalu
seorang istri minta diceraikan maka tidak boleh bahkan haram, seperti
misalnya masalah-masalah yang insyaallah dapat diselesaikan. Dalam
hadits,???? ????????? ????? ????? ??????? ??????? -??? ???? ???? ????- « ???????? ????????? ???????? ????????? ???????? ??? ?????? ??? ?????? ????????? ????????? ????????? ????????? ».
Dari Tsauban ia berkata bahwa
Rasulullah shallahu ‘alai wa sallam bersabda: Wanita, siapapun dia, yang
meminta cerai dari suaminya tanpa sebab yang berat maka haram baginya
mencium bau surga. [Shahih. HR Abu Dawud: 2228 dan Ibnu Majah. Disahihkan oleh asy Syaikh al Albani]
Selanjutnya, perlu kami ingatkan bahwa apa
yang lalu dari berbagai problematika adalah buah dari kemaksiatan
tersebut –wallahu a’lam- , durhaka kepada orang tua adalah dosa yang
sangat besar, zina juga dosa yang sangat besar. Allah tidak mengharamkan
keduanya kecuali karena keduanya akan membawa kepada kecelakaan dunia
dan akhirat, percayalah dengan hukum Allah, dan tunduklah kepadanya,
Allah sangat belas kasih kepada kita, karena itu, kita dilarang dari
semua itu.
Maka ambillah pelajaran, jangan sampai itu terjadi pada diri kita dan
anak turun kita, jagalah diri kita dan anak turun kita dengan extra
perhatian dan penjagaan. Semoga Allah melindungi kita semua amin.sumber : http://tashfiyah.net/2010/12/ingin-berpisah-dengan-suami
0 komentar:
Posting Komentar